Sosok Bagas Maulana Juara Ganda Putra All England 2022 Asal Cilacap hingga “Sampai air mata bangga bercucuran dari Cilacap” di mata para tetangga.
Cilacap – Bagas Maulana dan Muhammad Shahabil Fikri menjadi pembicaraan publik saat mereka memenangkan Final All England 2022 pada Minggu malam (20 Maret 2022).
Bagas Maulana adalah seorang atlet asal Cilacap, Jawa Tengah tepatnya Dusun Panyeretan, Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap.
Bagas Maulana lahir tepat 23 tahun yang lalu, pada 20 Juli 1998, di Cilacap.
Atlet yang genap berusia 24 tahun pada Juli mendatang ini merupakan anak kedua dari pasangan Rasijo dan Ponirah.
Orang tua Bagas Maulana dikenal sebagai masyarakat adat Dusun Panyeretan Desa Sidamukti.
Hal itu dibenarkan Ketua Rt 03 Rw 11, Parlan Priyatno, tempat kelahiran Bagas Maulana 23 tahun lalu.
“Bapak dan Ibunya Bagas memang warga Dusun Panyeretan Desa Sidamukti semua, cuma beda RT saja, ibunya RT 03 kalau bapaknya rt 04, jadi memang Bagas aslinya ya sini, lahir disini Desa Sidamukti, Dusun Panyeretan,” kata Parlan. Senin (21/3/2022).
Di mata Parlan, karakter Bagas Maulana adalah anak yang tenang, percaya diri, dan tidak neko-neko.
“Kalau Bagas itu anaknya pendiem, intinya ngga neko-neko lah, kalau pulang juga mau bergaul sama anak-anak, itu kalau pulang kan suka main badminton ke GOR juga,” katanya.
Menurut Parlan, kepribadian Bagas juga dikenal tidak sombong dan ramah.
“Dia ramah kok ngga sombong, kalau pas pulang ditanya ya jawab, terus kalau pada mau minta foto ya dia
mau, ngga nolak,” jelas Parlan.
Karti, tetangga di sekitar rumah Bagas, juga mengatakan bahwa Bagas Maulana adalah anak yang baik dan sopan.
“Bagas mah anaknya ramah, suka main di depan sini, kemarin pas pulang di sini ya pada ngumpul pada ngerubungin,” kata Karti.
Bagas Maulana dikenal tidak hanya sebagai anak yang baik hati dan tidak sombong kepada tetangganya, tetapi juga sebagai pemuda yang perhatian dengan keluarganya.
Mengetahui bahwa turnamen Januari 2022 tinggal beberapa bulan lagi, ia mengambil kesempatan
untuk kembali ke kampung halamannya.
Selain berziarah ke makam almarhum kakeknya, Bagas mengajak neneknya berobat di Jakarta.
“Kemarin sebelum tanding sekitar Januari itu sempet pulang, malah saya tanya soal pertandingan
katanya bulan depan gitu, dia juga jemput mbahnya buat berobat disana,” jelas Parlan.
Sebagai referensi, Bagas dan orang tuanya sudah tinggal di Jakarta sejak Bagas masih kecil.
Ia lahir di Cilacap, namun Bagas Maulana besar di kota besar.
“Kalau Bagas memang lahir di Desa Sidamukti, tetapi ia dibesarkan di Jakarta, memang orang tuanya merantau kerja di Jakarta dari dulu,” kata Nuryati tetangga Bagas.
Keberhasilan Bagas dalam pertandingan tadi malam membuat para tetangga bangga. Beberapa tetangga bahkan menangisi kemenangan Bagas.
“Bangga banget lah senang, bungah pisan, sampe keluar air mata tadi malem nontonintinya membanggakan Desa Sidamukti, membanggakan Cilacap,” imbuh Nuryati.