JAKARTA – Ukuran organ reproduksi pria kerap dikaitkan dengan kejantanan.
Selain itu, banyak yang percaya bahwa kepuasan berhubungan seks dengan suami istri bisa didapatkan jika penis pria besar dan panjang.
Hal ini dibantah oleh dr. Haekal Ansari M Biomed.
Menurutnya, yang mempengaruhi kepuasan berhubungan intim adalah ereksi dan posisi.
Di sisi lain, masih ada pria yang masih berusaha mengubah ukuran penisnya.
Menanggapi hal tersebut, dr. Haekal pun berpesan agar berhati-hati.
“Jadi, bagi pria yang sudah dewasa, merasa tidak puas dengan ukuran tubuhnya, mencari berbagai terapi bisa memperbesar ukurannya, hati-hati secara medis, tidak ada bukti ilmiahnya,” ujarnya dalam talkshow online, Kamis (19/8/2021).
Bahkan, terkadang upaya ini berisiko mengganggu peran Mr P.
Bisa juga menimbulkan komplikasi dan kerusakan akibat mengikuti terapi pembesaran Mr P.
Pada tingkat yang lebih parah, mengganggu fungsi penis hingga tidak bisa ereksi.
Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan tumbuh kembang anaknya.
Tidak hanya organ yang terlihat, tetapi juga alat kelamin.
Biasanya anak laki-laki yang mengalami mikropenis disebabkan oleh obesitas.
Jadi dia berkembang di bawah ukuran rata-rata untuk anak seusianya.
Sebelum mengalami mimpi basah, dr. Haekal mengatakan bahwa anak laki-laki dengan penis mikro bisa diobati.
Namun, jika ia melewati siklus tidur basah atau sperma keluar, maka kondisinya akan sulit diperbaiki.